Selasa, 31 Januari 2017

Hikayat Gentong dan Raksasa Sakti




Alkisah pada suatu zaman, tersebutlah tiga Putri dari Baginda Raja Lingga yang amat ta'lim dan sholehah terhadap ibunya yang disegani di kerajaan itu. Sang Permaisuri telah lama tidak bersama dengan Ia kerana lama sudah Sang Permaisuri meninggal dunia. Tiga Putri Baginda Raja itu nampak belinyang parasnya. Yang sulung bernama Yodda dengan kaki layaknya kaki rusa. Yang tengah bernama Yossa dan dikenal lah dengan mata sebiru lautan. Dan si bungsu, Warra dengan pinggang bagai pinggang harimau wujudnya. Ketiganya sama sudah dewasa.

Setelah lama waktunya, Sang Pangeran Mulya dari Kerajaan Sawak berhentilah di istana Baginda Raja Lingga hendak mencari pendampingnya. Ketiga putri raja senanglah mereka, akan tetapi Sang Pangeran hanya nak pilih satu untuk dinikahinya. Maka Sang raja beri perintah kepada ketiga anaknya untuk mencari gentong dengan kalung sakti di dalamnya. Konon, kalung itulah yang nak buat suatu kerajaan berjaya selama-lamanya dan kalung itu dijaga ketat oleh raksasa sakti.

Berbekal lah ketiga putri itu dan pergi menuju tempat gentong itu berada. Setelah lama berjalan berhari-hari meninggal lah Putri Warra di perjalanan kerana tidak kuat lagi menahan beban berat dari pinggangnya yang panjang. Maka dua putri lainnya mengubur adik mereka di balik pohon yang hanya satu daunnya dan nampaklah asap pusparagam warnanya, dari balik asap itu muncullah dua ekor ikan dengan sayap rajawali. Maka dua putri itu pergi dengan ikan itu.

Tak lama, sampailah mereka dan terkejut kerana raksasa yang mereka temui hampir sama rupanya dengan Warra berpinggang layaknya harimau dan sangat panjang, matanya merah membara, dan Ia memiliki ekor seperti ekor singa. Dan gentong itu adalah kalung sang raksasa sakti. Raksasa itu besarnya bagai gunung yang menjulang tinggi. Raksasa kaget kerana ada dua manusia tiba-tiba mendatangi dirinya. Kerana merasa terancam, maka mengamuklah ia. Dua putri itu pun bertarung dengan raksasa sakti. Sang raksasa berusaha pun menumbuk Putri Yodda, tetapi melesetlah kerana Yodda dengan kakinya layaknya kaki rusa sangatlah lincah, kemudian raksasa itu ditendang nya pula dan runtuhlah raksasa itu. Lalu, dalam sekejap Putri Yossa menyemburkan air panas dari matanya dan lemahlah raksasa itu. Dua Putri itu sama-sama mengambil gentong itu. Tetapi sang raksasa bangkit dan membunuh Putri Sulung Yodda.

Timbullah amarah Putri Yossa dan menghabisi raksasa itu hingga habis sudah nyawanya. Tubuhnya penuh dengan darah sang raksasa. Lalu, ia mengubur raksasa itu bersama kakaknya di tempat itu. Kemudian, diambilnya lah gentong itu dan dibawa pulang. Putri Yossa menceritakan semua kejadian kepada Baginda Raja Lingga dan menangislah raja sejadi-jadinya. Maka dibakarlah kalung dalam gentong itu dan dalam sekejap terbakarlah seluruh negeri dengan api yang berkobar-kobar layaknya api abadi. 




***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar